Singkat cerita saya dan teman saya dengan niat hati karena ingin mencicipi ramen mantab ini, rela menempuh perjalanan jauh selama kurang lebih 2 jam ditempuh dengan menggunakan mobil pribadi. Tentu saja bukan karena jarak yang jauh, tapi karena rutinitas lalu lintas Jakarta yang sering kita sebut dengan "macet". Setelah menempuh perjalanan dengan sedikit menggerutu dan kesal karena lalu lintas yang menurut salah satu tokoh "bukan macet, hanya padat" akhirnya sampailah kita di tempat ini. Pembaca tidak perlu takut tidak berhasil menemukan tempat ini, karena ada papan nama yang unik dan besar berbentuk mangkuk ramen dan isinya beserta tulisan "ikkudo" yang sangat besar dan mencolok mata.
papan nama berbentuk mangkok ramen |
neon sign |
Senang hati kami menemukan tempat makan yang kami cari dan koq tampaknya tempatnya cukup unik dan asik diliat dari interiornya. Tapi tunggu dulu, lihatlah keramaian berikut ini
Yup, pembaca sekalian bisa melihat orang-orang yang duduk-duduk dan berdiri di depan itu adalah antrian yang sudah ada di sana, bahkan ini hanya yang di sisi kanan saja, masi ada beberapa di sisi kiri. Ketika saya memasukkan nama saya ke dalam antrian, OMG, ada 15an nama sebelom sampai ke nama saya. Tapi Don't Worry Be Happy karena pelayanan mereka cukup cepat, sehingga total waktu saya mengantri hanya kurang lebih setengah jam.
Tentu saja seperti tempat makan ramen ada meja yang nempel langsung ke dapur, dan yang lain adalah meja-meja dan kursi kayu ala Jepang. Tentu saja penataan tempatnya dimaksimalkan semaksimal mungkin, sehingga terasa sempit, untungnya AC di ruangan ini cukup banyak, sehingga tidak berasa terlalu panas.
Dengan segera ada pelayan yang menghampiri kami dan memberikan buku menu. Sambil melihat-lihat menu, saya sempatkan ambil beberapa gambar dairi buku menu ini :P
Walau kami pergi ber4, tapi apa daya semua memilih menu yang sama, dan tidak ada yang berniat ganti, jadi kami sama-sama memesan ramen buta kara, dengan daging babi dan rasanya pedas, dan beberapa menu lain seperti yang ada di bawah ini :
ramen buta kara , ± 38k++ |
premium grilled pork cheek , ± 58k++ |
mini chasiudon |
gyoza bakar daging babi dan udang, 35k++ |
Nah ada beberapa bumbu tambahan yang bisa kita tambahkan sesuka hati sesuai selera, all you can eat, dan menurut saya, bawang putih wajib ditambahkan di kuah ramen biar kuahnya makin wangi dan rasanya makin nendiaaaannnggggg :D
Suasana selama kami makan selalu ramai, tidak pernah ada meja yang kosong tak ada pelanggan, bahkan ketika kami selesai makan pun masi tampak antrian di depan tempat ini. Ketika kita mengantri, adakalahnya pelayan membagi-bagikan free ocha, supaya yang ngatri ga capek, kepanasan, haus, dan yang penting mungkin mulutnya pada sibuk minum, biar ga komplain lama (*tentu saja alasan terakhir adalah hasil karangan saya :P *)
Nah bagaimana ramainya makan di sini bisa dinikmati di liputan saya berikut ini :
Bahkan untuk rombongan besar di atas 4 orang agak sulit mencari tempat duduk kosong menurut saya, contohnya ombongan yang sebagian anggotanya masi berdiri menanti tempat duduk. :D
Yang saya sayangkan dari tempat ini adalah pelayanan yang kurang oke, sebelumnya di tempat makan ramen yang lainnya, pelayan selalu sigap untuk merefill ulang gelas ocha kita yang udah berkurang, bahkan baru setengah berkurang, mereka sudah menawarkan untuk memenuhi kembali gelas kita. Di tempat ini, bahkan ramen kami sudah tinggal setengah, minum kami belom datang, dan ketika minum kami habis, kami agak susah untuk meminta pelayan mengisi kembali gelas kami.
Nah puncak dari pendapat mengenai pelayanan yang kurang oke adalah, ketika tagihan melayang ke meja kami. Ternyata ketika minum kami tidak keluar dan kami menanyakan tentang minum kami mana, pelayan yang kami tanyai malah memesan ulang, sehingga keluarlah di tagihan 8 gelas ocha, sedangkan kami hanya ber4, ketika kami menanyakan kemungkinan adanya kesalahan menghitung tagihan, si Mba ini malah berkata "mungkin tadi pesan lagi nambah minum". Dan kami hanya bengong, hello there, kalau minumnya aja refill ngapain kami pesan minum masing-masing 2 gelas. Kemudian si Mba kayanya mulai menyadari kesalahan dia, kemudian pergilah dia membenarkan tagihan kami, dan agak cukup lama, kami membayar tagihan kami yang benar, kemudian pulanglah kami dengan perut kenyang, dan hati senang karena makan makanan enak.
Tentu saja harapan saya adalah perbaikan pelayanan yang diberikan, karena percuma tempat makan menjual makanan enak, tapi pelayanannya kurang oke. Apalagi saat ini bisnis makanan ramen ini tampaknya cukup menjamur dan masing-masing saling bersaing mencari pelanggan. :D
Updated!!
Akhirny saya kembali menyambangi ikkudo ramen yang sudah buka per tanggal 9 Oktober 2012 di Pesanggrahan, yang tepatnya berada di antara Rasane Seafood dan Sandwich Bakar. Suasana di sini tampak hampir sama dengan suasana yang ada di Ikkudo PIK. Hanya saja ketika saya ke sana tidak ada antrian yang panjang, mungkin karena saya ke sana pada jam makan siang.
Karena saya memesan ulang buta kara signature, maka soal rasa tidak akan saya jelaskan kembali, karena rasanya konsisten sama dengan cabang yang di PIK. Tapi kali ini saya mencicipi side dish chasiu aburi. :D
Buta Kara Signature |
Chasiu Aburi, 48k ++ |
Yang sudah meningkat menurut saya di cabang baru ini adalah pelayanannya. Pelayan sudah inisiatif mengisi minum para pelanggan yang sudah berkurang, sudah ada salam sambutan ketika ada pelanggan datang. Saya sangat mengapresiasi manajemen Ikkudo yang tampaknya terus berusaha memperbaiki pelayan yang diberikan. :D
Rasa : 8.5 /10
Pelayanan : 7.5 / 10
Suasana : 7 / 10
No comments:
Post a Comment