Tuesday, October 9, 2012

Bandar Djakarta, Alam Sutra

Hampir bisa dibilang selama saya di Jakarta, saya jarang sekali makan seafood, mungkin tidak sampai 3x selama hampir 2,5 tahun kecuali saat pergi ke pantai. Padahal saya dapat dikatakan tumbuh besar di daerah yang sangat dekat dengan pantai, sehingga makan seafood sebenarnya sudah seperti rutinitas jaman dulu. Untungnya semalam teman saya mengajak saya mencicipi seafood yang konon oleh sebagian besar orang yang cerita ke saya, selalu bilang seafood di sini rasanya enak.

Okelah, singkat cerita kami bertiga berangkat menuju Bandar Djakarta yang terletak di area pusat makanan di Alam Sutra, salah satu daerah yang saat ini luar biasa berkembang dari segala segi. Walau kami berangkat sekitar jam 8 malam dari Jakarta, tetapi ternyata tidak perlu kawatir, karena nampaknya tempat makan ini buka sampai malam, walau saya tidak sempat bertanya jam berapa tepatnya waktu operasional mereka.


Nah yang cukup menarik di tempat ini adalah, ketika kita masuk ke tempat ini, kita disambut dengan aneka seafood segar, ada yang masi hidup, tapi ada juga yang sudah dalam kondisi mati, yang didesain seperti pasar ikan, dimana kita bisa tinggal tunjuk apa saja yang kita mau, mau dimasak apa, dan harganya tertera dengan jelas di setiap pilihan yang ada. Dengan segera ada seorang mas-mas yang membawa tray untuk menampung makanan yang kita pilih.

alaska king crab
Ini adalah salah satu yang saya inginnnnnn sekali bisa mencicipi. Tapi karena harganya yang cukup fantastis, tentu saja saya harus mempertimbangkan kesehatan kantong saya. Jika sampai kalap bisa-bisa saya mengalami defisit berbulan-bulan. Hehehehe, tapi oneday pasti saya akan berkesempatan mencicipi menu ini. Doakan saya banyak rejeki ya para pembaca setia :D


ikan kakaktua
 Nah ikan yang satu ini cantik sekali menurut saya, warnanya bagus, dan menarik, sayang sekali rasanya ikan ini dimasak, jadi saya tidak pesan ikan ini.

udan jrebung 
lobster
Ini juga merupakan salah satu yang ingin saya cicipi, tapi sekali lagi, harga tidak jauh berbeda dengan alaska king crab, keluarga udang ini bernilai 90k++/ons, jadi mari kita urungkan niat memaksakan diri membeli lobster untuk saat ini. :D



Setelah teman saya memilih-milih ikan, udang, dan cumi, sedangkan saya menyibukkan diri dengan mengambil gambar di sana-sini, hasil akhirnya menjadi ikan kakap merah dimasak bakar pedas, cumi-cumi saos padang, udang bakar madu, lumpia kepiting dan kangkung tauco.

Sembari menunggu pesanan matang, pelayanan yang cukup sigap segera menyajikan 2 macam sambal dan lalapan di meja kami. Varian sambal yang disajikan adalah sambal tomat, dan sambal kecap.




Tak lama setelah pelengkap tadi muncul, segera berdatangan makanan pesanan kami sebenarnya satu persatu, berikut adalah hasil belanja kami di "pasar ikan" tadi :D


cumi saos padang
 Cuminya segar dan tidak keras, masaknya pas, sehingga tidak seperti karet, hanya saja saos padangnya kurang pedas menurut saya, rasanya enak, tapi tidak "wow"
kangkung tauco
lumpia kepiting
 Nah lumpia kepiting awalnya saya kira adalah lumpia berisi rebung dengan daging kepiting, tapi ternyata justru seperti rolade kepiting yang digoreng, rasanya si enak, tapi standar, tidak "wow"
kakap merah bakar jali
 Ikan kakap bakar, bumbunya enak, tapi sayangnya ikannya agak sedikit kegedean, jadi mungkin karena dagingnya cukup tebal dan dimasak dalam waktu singkat, maka bumbunya kurang meresap sampai ke dalam.
udang bakar madu
Nah ini ni menu yang paling saya suka, udang bakar madu. Udangnya segar, rasa manis dari daging udangnya masi sangat terasa, bumbu bakar madunya juga uenakkkk. Pokoknya ini menu yang saya rekomendasikan untuk pembaca semua. Yah walau untuk menu yang ini menurut saya pricey, biasalah udang kan mahal di kepalanya, padahal ga kita makan, hehehe. Kecuali boleh beli udang tanpa kepala :P

Nah yang cukup menarik dan untung terjadi ketika saya ada di sana adalah acara ulang tahun yang dilakukan oleh para pegawai di sana. Dari pengamatan saya sepertinya (karena saya tidak tanya langsung) asal kita minta ke pegawainya buat bantu ngerayain teman kita yang ultah, maka mereka dengan senang hati berbondong-bondong, 3-5orang pegawai datang membawa kelapa muda yang ditancap kembang api sebagai pengganti kue, ada yang bawa ember untuk dipukul seperti genderang, dan sisanya menyanyikan lagu "Happy B'Day" versi Bandar Djakarta. Beberapa gambar yang sempat saya ambil, walau agak tidak jelas karena saya agak buru-buru langsung meninggalkan kegiatan makan dan mengambil kamera.



Saya rasa yang mereka lakukan itu hal mudah, tapi menarik, karena bisa menjadi hal yang dicari oleh para pengunjung di sini. Hal kecil tapi bermakna dan berkesan. :D

 Sedangkan untuk suasana di sini cukup enak, karena outdoor, ada yang sekumpulan meja letaknya outdoor, ada pula yang berbentuk saung-saung. Sayangnya ketika kami kemari, saungnya penuh, dan harus berbagi dengan pengunjung lain, jadi kami memutuskan untuk mengambil meja sendiri.





Saran saya sebaiknya gunakan celana panjang di sini karena cukup banyak nyamuk yang datang menggigit kaki kita, atau kalau mau ya silahkan pakai obat nyamuk di kaki masing-masing apabila menggunakan celana pendek. :D

Selama di sana saya cukup terkesan dengan pelayanan yang selalu cepat, ketika menambah minuman, pelayan cepat menghampiri, pesanan tambahan pun segera keluar.

So far so good lah menurut saya makan di tempat ini. Andai diajak kembali ke tempat ini pun saya mau dan pasti tak lupa saya memesan udang bakar madunya. :D

Untuk harga sayang sekali saya tidak tau detail pastinya, karena kebetulan kali ini tersponsori by Mr. Ucup. :D

Ikuti selalu perjalanan kuliner saya :D

Rasa : 7.75 / 10
Suasana : 8 / 10
Pelayanan : 8 / 10

1 comment:

  1. kmrn sempet nyobain geoduck dsn, rasanya bland n tasteless, teksturnya chewy.....
    gak worthed buat 108 rb per ons
    pelayanannya cepet, tp agak kurang ramah....

    ReplyDelete