Friday, August 31, 2012

Mbah Jingkrak, Pesanggrahan, Jakarta

Sebagai orang yang telah menghabiskan ± 21 tahun hidup di daerah Jawa Tengah, tentu saja ketika migrasi ke ibukota, lidah ini kangen dengan masakan Jawa yang biasanya didominasi rasa manis, dan juga pedas.
Kebetulan ketika sedang melewati daerah Pesanggrahan tak sengaja melihat tempat makan Mbah Jingkrak. Tempat makan ini sebenarnya ada di Jogja, malah saya belom pernah mencicipi yang di Jogja.

Singkat cerita, tempat ini sebenernya agak tidak kelihatan, karena agak masuk dari jalan utama. Kalau kita datang dari Jalan Lapangan Bola, kemudian belok ke Jalan Pesanggrahan, lurus terus sampai lewat jembatan perlintasan jalan tol, tepat ketika kita turun dari jembatan tersebut maju sedikit, di kiri jalan ada jalan masuk ke kiri, nah di situlah Mbah Jingkrak ini. Pokoknya ingatlah Mbah Jngkrak kalo pengen sesuatu yang pedessss atau kangen masakan Jawa.

Uniknya lagi dari tempat makan Mbah Jingkrak, semua menu namanya rata-rata menggunakan nama-nama setan kepercayaan orang Indo. Ada Ayam Grandong, Es Jelangkung, Es Pocong, Ayam Rambut Setan, dan sebagainya. Bahkan keunikan ini bisa kita temui ketika kita hendak masuk ke dalam tempat makan, kita disambut dengan patung seorang mbah (nenek-nenek) yang sedang berjingkrak (posisi berdiri, 1 kaki ditekuk, satu tangan diangkat menunjuk ke atas dan tersenyum lebar dengan gigi yang sudah tidak lengkap lagi).

Nah akhirnya saya kembali dan sempatkan mengambil foto si mbah yang sedang berjingkrak ini :



Langsung aja kita ke menu-menu yang ada di sana :

ayam rambut setan

Jika anda pecinta sambal, atau sering dibilang "setan lombok" maka wajib mencicipi menu ayam rambut setan ini, ayamnya dibumbui dengan daun kemangi sehingga wangi, cabe rawit tentu saja dan tomat, sehingga rasanya gurih wangi dan pedaaaaassss... Cukup untuk membuat bibir jontor. Hohoho...

ayam stress
Ayam stress, mungkin karena walau penampilannya berwarna coklat sehingga terkesan manis, tapi rasanya ternyata gurih dan pedas. Cukup enak dan layak dicoba menu ayam stress ini. :D

bakso setan

oseng pare

asem-asem koyor
 Asem koyor ini agak pedas sedikit, tapi kalo buat saya, kuah nya terlalu asem, sehingga mau ga mau saya harus meniriskan isinya, karena tidak sanggup makan kuah yang terlalu asem.

oseng-oseng paru
 Oseng-oseng paru ini sangat saya sukai, karena dia bikin parunya tidak kering, jadi masi terasa banget rasa parunya itu sendiri. Karena cabe yang digunakan adalah cabe merah, jadi tidak pedas, dan rasanya cenderung manis.
oseng daung pepaya

tajil gratis :P
sambel iblis

Kalau makanan-makanan yang dipesan masi kurang nendang pedesnya, wajib memesan sambel iblis. Sambel yang dibuat dari cabe rawit dan tempe ini, katanya sambel paling pedas yang mereka miliki.
Ada juga menu cemilan seperti tempe mendoan dan bakwan jagung.

Tempat makan ini jangan dibayangkan seperti resto ber AC, tapi tempatnya cukup baik dan bersih, ada bagian outdoornya juga, Tentu saja kalo duduk outdoor di siang hari anda bakal kepanasan, terlebih untuk orang yang tidak tahan panas seperti saya, kalau duduk outdoor di malam hari bakal berasa angin sepoi-sepoi, enak untuk ngobrol, hanya saja banyak nyamuk, jadi pastikan pakai celana panjang.

Saran saya datanglah di siang hari atau sore hari, jangan terlalu malam, dikarenakan sering lauk yang ada sudah tidak lengkap lagi. Jadi kita terbatas untuk jelalatan ngiler mau makan yang mana. :D
Jika anda takut tidak habis atau sedang on diet, menu-menu di sini bisa kita pesan setengah porsi. Saya sering nya memesan setengah porsi supaya bisa mencicipi banyak macam :D

Beberapa suasana di dalam yang sempat saya foto, sayangnya tidak sempat mengambil gambar untuk lokasi outdoor. :D

Jajaran menu yang siap saji :





Suasana tempat makannya :




Nanti akan saya update lagi setelah saya kembali ke sana, jadi pastikan anda tidak ketinggalan... :P

Rasa : 8 / 10
Pelayanan : 7.5 / 10
Suasana : 7.5 / 10
Harga : ± 10k++   sampai   ±30k++ per menu

No comments:

Post a Comment